Minggu, 10 April 2011

Mimpi yang mati

ada cahaya yang bersembunyi

dalam gelap naungan awan

jatuh tergerak dalam pelukan hujan

entah mengapa

segenap tubuh terpaku

menyambut datang fajar

seakan hidup mati dalam mimpi

baru ku raba,

sehelai rambut tertinggal dalam mimpi

mimpi yang mati

cahaya tadi

ya ya ya…

yang menjemput dalam mimpi

menggerakkan sisa kekuatan

dan desah nafas

yang penuh aroma, dendam

!sw@081210

Jumat, 18 Maret 2011

TERPATRI JANJI

bagai hari yang tak dinaungi awan

gelap sisa-sisa cahaya malam

menerpa sayap-sayapku terbang

dipagi bisu, kala bintang masih beradu dengan langit

dan purnama terbirit dikejar fajar


kumulai langkah kaki

menerobos pekat embun pagi

tanpa arah dengan tujuan pasti

bahwa langit masih mengingat ikrar janji

yang terukir di bawah mentari


pena itu, masih kusimpan di dalam tas

yang kupakai mengores namamu dalam duka

namun di mana engkau simpan lembaran kertas

bukti segala palsu yang selalu kujaga


banyak purnama

telah menemani malam-malam pembenaran

akan janji yang kupatri

sekali hati pernah menjarah

bukti itu masih tersimpan rapi

di sini, di dalam sukmaku

!sw@011110

Sabtu, 12 Maret 2011

LEMPENGAN RINDU

rindu, kemana kau sembunyi

telah habis berribu jam

tak jua kutemui engkau

ku cari dalam hati

antara aliran darah

denyut nadi

degupan jantung

akankah rindu hadir untuk seseorang

tak jua kutemui orang itu

mengapa kusesali

bila rindu yang kosong hadir

kuingin rindu yang hadir

namun, saat rindu hadir

siapa yang harus hadir?

mengisi ruang hampa di sudut hati

menegakkan selempeng rindu

suka atau benci

!sw@ 041009

Jumat, 25 Februari 2011

SEMALAM MA,

sejatinya, aku hanyalah seorang hina

tak berdaya di balik awan kelam

matahari tak tampak terik

guna menyinari jalanku

fana, hanya ada aku dan jiwa

menari telanjang di pundak bukit nan terjal

kepada siapa harus kuberkeluh kesah

tiada nyawa penyambung hidup

hanya dirimu harapku

namamu hadir dalam do’a

kala kubersua dengan kekasihku di pertigaan malam

kucurahkan segalanya

agar engkau tahu

di sini, aku tetap tegar berjalan

berlari di tengah hiruk pikuk kenalpot mikrolet

guna mencari secercah sinar untuk hari esok

dan, kala ku tersandung

namamulah yang kueja

seolah dirimu adalah tujuanku

bukan, dirimu bukanlah tujuan

melainkan tumpuan untuk meraihnya

asa dan usaha

hanyalah dua ejaan kata

namun engkau

adalah sebuah mutiara terindah dalam hidupku

hingga tanpamu

aku takkan berdiri di sini

semalam ma,

semalam wangi tubuhmu kembali menemani tidur lelapku

tak dapat kupejam mata

hingga fajar datang menjemput purnama

ahhh… aku terlena ma…

aku selalu ingat

masa kecil itu

kau dan aku

ada

kita berdua

bersama

!sw@ 181209

Rabu, 24 November 2010

Realita Cinta

emosi melumat pikiran
yang terbawa modernisasi
kasih sayang bukan hanya sekedar kata
pikiran yang berbuah
tak sejalan dengan makna kasih sayang itu sendiri

aku mencintaimu
bukan berarti aku berhak atasmu
engkau adalah burung
yang bebas melayang setinggi angkasa
dan aku adalah mentari
yang selalu menghangat
dalam setiap kepakan sayapmu

engkau tak perlu ragu, bahwa suatu saat nanti
aku akan sedingin salju abadi
tidak, itu tak akan terjadi
sebab mentariku tak pernah berhenti menyala
membakar kepakanmu

terkadang cinta tak sejalan
dengan realita cinta itu sendiri
ego yang munafik
mencampakkan setiap kepakan dara yang dihangatinya
dan bukankah kasih sayang
adalah wujud dari cinta itu sendiri?

!sw@140208

Minggu, 07 November 2010

Air Mataku

tak kusadari
semenjak kita menjalin cinta
semenjak itu pula kau mempermainkanku
kau menerimaku saat cintamu telah kau berikan padanya

dia yang selama ini kau sebut kakak
tak lain adalah pilihan hatimu
yang tak sanggup kau tukar denganku
dia yang selama ini meneror dan mengancamku
tak lain adalah pilihan hatimu yang pertama

sementara aku...
akulah manusia bodoh
yang telah kau perbudak dengan cinta palsumu
membiarkanmu berlayar bersamanya
di atas telaga air mata pengorbananku untukmu

bagimu, aku hanyalah gubuk kecil
tempatmu berteduh di kala hujan dan panas
tempat persinggahan
kala engkau jauh dari istanamu

padahal, seandainya engkau tahu
saat kau berteduh
gubuk ini selalu berusaha menjadi perisaimu
gubuk ini ibarat istana kokoh
yang dapat bertahan sepanjang kehidupan
namun, ketika engkau pergi
gubuk ini tingallah puing-puing
yang ditiup oleh angin kesedihan
dan terseret oleh luapan arus air mata
yang tak hentinya menetes

dan kini aku sadar
semua itu takkan pernah kau mengerti
bagimu, terlalu hina untuk bisa berdampingan denganku
hatimu terlalu keras untuk ku buka
dan terlalu mudah untuk kau tutup

!sw@230408

Selasa, 02 November 2010

Terpatri Janji

bagai hari yang tak dinaungi awan
gelap sisa-sisa cahaya malam
menerpa sayap-sayapku terbang
di pagi bisu, kala bintang masih beradu dengan langit
dan purnama terbirit dikejar fajar

kumulai langkah kaki
menerobos pekat embun pagi
tanpa arah dengan tujuan pasti
bahwa langit masih mengingat ikrar janji
yang terukir di bawah mentari

pena itu, masih kusimpan di dalam tas
yang kupakai menggores namamu dalam duka
namun dimana engkau simpan lembaran kertas
bukti segala palsu yang selalu kujaga

banyak purnama
telah menemani malam-malam pembenaran
akan janji yang kupatri
sekali hati pernah menjarah
bukti itu masih tersimpan rapi
di sini, dalam sukmaku

!sw@011110